Minggu, 25 September 2022

RINDU TAK BERTUAN




Ada rindu.. 

Ya  rindu.. 

Hati tergores rindu.. 

Ada takut.. 

Ya  takut.. 

Ada takut yang menyelimuti.. 

Jalanan terlalu berduri.. 

Mungkin ku tak akan mampu lalui.. 

Ya Ilahi.. 

Kuatkan aku.. 

Istiqomah di jalan ini.. 


25/09/2022

Senin, 19 Juli 2021

BINATANG ITU ADA PADA DIRIMU


 BINATANG ITU ADA PADA DIRIMU


Manusia adalah makhluk yang sangat sempurna. Ini karena manusia di lengkapi nafsu dan akal. Di bandingkan 2 mahluk lainnya yaitu Malaikat dan Binatang, jelas manusia jauh lebih unggul di banding keduanya.

Dalam diri manusia ada dua unsur atau dua sifat yang berseberangan. Sifat ini adalah sifat ilahi dan sifat binatang atau hewani.

Hati nurani mewakili sifat ilahi, yakni sifat yang selalu ingin terus berada dalam pancaran cahaya ilahi. Sifat yang selalu merasa rindu pada ilahi. 

Sedangkan sifat hewani atau binatang itu selalu mengajak diri untuk menuruti kepuasan nafsu semata. 

Ketika sifat hewani atau sifat binatang ini mendominasi diri kita, maka jadilah kita pribadi yang kasar, arogan, dan selalu bergumul dalam dunia kelam atau dunia kejahatan. Dalam hal ini sifat ilahi kita akan terus tersiksa dan mnderita.

Tapi, bila sifat ilahi yang mendominasi diri kita, maka kita akan jadi pribadi yang baik, jujur, dan hal2 baik lainnya. .

Tapi, kebanyakan dari kita telah didominasi oleh sifat hewani atau kebinatangan, sehingga kita menjadi pribadi yang selalu tenggelam dalam hal2 kemaksiatan..

Untuk mengingatkan diri kita agar menjauhi sifat hewani, maka agama kita menyuruh untuk melaksanakan QURBAN. Yang mana pemotongan Hewan Qurban ini memnyimbolkan dan menyuruh kita untuk menyembelih sifat kebinatangan kita, membuang sifat hewani kita bersama dengan menetesnya darah hewan qurban yang kita sembelih.


Inilah arti sebenarnya di balik Penyembelihan hewan qurban, yakni menyimbolkan dan menyuruh kita untuk membuang sifat hewani atau kebinatangan kita agar kita kembali menjadi insan yang bersifat ilahi .

Demikian uraian yang dapat kami tuliskan.


SEMOGA SIFAT KEBINATANGAN KITA TERKUBUR BERSAMA TERKUBURNYA DARAH HEWAN QURBAN YANG KITA SEMBELIH.

Minggu, 03 Januari 2021

PISAU DAN JERUK NIPIS




Ini adalah sebuah Cerpen yang berjudul Pisau dan jeruk Nipis. 

Prolog :

Dalam sebuah kalimat, kadang tercipta beberapa penafsiran yang berbeda beda. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa jadi faktor lingkungan atau kondisi si pembacanya. 

Itu jugalah pada Cerpen "Pisau dan Jeruk Nipis ini".

Mungkin, ada yang bisa menangkap maksud kalimat tersebut, dan ada juga yang tidak bisa. Tergantung seberapa cakapnya kita membaca makna tidak hanya teks. 

Selamat membaca.... 


_____________________________________________

Kenapa kamu ? Tanya ardo pada Dewi. 

Gak... Aku gk kenapa kenapa, jawab Dewi singkat. 


Terus, kenapa sedih gitu? Gak mungkin donk sedih tanpa ada sebabnya, lanjut Ardo. 


Hmmmmm... Dewi menghela nafas dalam dalam dan membuangnya. 


Baca nanti kertas ini ya, kata dewi sambil menyodorkan secarik kertas pada Ardo. 


Kemudian Dewi berangkat pergi tanpa pamit. 


Dengan wajah bingung, Ardo memandangi kepergian Dewi. Kemudian tak berapa lama kemudian, Ardo membuka kertas itu. 


Di dalam secarik kertas itu, terdapat beberapa kalimat yang bertuliskan :


"Terimakasih atas pisau dan jeruk nipisnya", 

Terimakasih.... 


Setelah membacanya, Ardo pun langsung membuangnya, lalu pergi. Karena menurut dia, itu adalah kalimat yang tak bermakna.


Tak berapa lama, serombongan keluarga kerajaan dari kerajaan Jayadipura lewat melintas. 


Tiba tiba seorang perajurit berlari ke arah Maha Raja dan menyerahkan secarik kertas yang di buang Ardi tadi. 


Bergetarlah hati sang Raja, meneteslah air matanya. Dia memerintahkan agar menyimpan kertas itu di sebuah peti berlapis emas. 


Kemudian peti itu di simpan dengan rapi di ruang rahasia kerajaan. 


Menjelang ahir hayatnya, sang Raja membuka peti itu. Lalu para menteri dan pegawai Istana bertanya , apa sebenarnya maksud tulisan di kertas itu. Kenapa sampai di simpan begitu rapinya.. 


Lalu Sang Raja berkata, bahwa ini adalah ungkapan .... 

Belum selesai Sang Raja menjelaskan, sebuah bom nuklir meledak di sekitar istana yang menyebabkan seluruh Keluarga raja meninggal berserta rajanya.... 


Dan ahirnya, rahasia maksud tulisan itu menjadi tetap rahasia  yang di bawa mati oleh penulis dan sang raja itu... 


Tamat...

Kamis, 31 Desember 2020

DALAM DOAKU





Dalam doa subuhku ini,

Kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara. ... 


Ketika matahari mengambang diatas kepala. Dalam doaku kau menjelma pucuk pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana.... 


Dalam doaku sore ini,

Kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu... 


Maghrib ini,

Dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun disana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku.... 


Dalam doa malamku,

Kau menjelma denyut jantungku,Yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku... 


Aku mencintaimu,

Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu... 

Minggu, 27 Desember 2020

TENTU




Tentu.. 

Kau boleh saja masuk

Masih ada ruang di sela sela butir butir darahku.. 


Tak hanya ketika rumahku sepi

Angin hanya menyentuh gorden

Laba laba menganyam jaring

Terdengar tetes air kran yang tak ditutup rapat... 


Dan dijalan... 

Sama sekali tak ada orang atau kendaraan lewat

Tapi juga ketika turun hujan

Air tempias lewat lubang angin

Selokan ribut dan meluap kepekarangan

Genting bocor dan aku capek menggulung kasur dan mengepel lantai


Tentu... 

Kau boleh mengalir di sela sela butir darahku

Keluar masuk dinding dinding jantungku

Menyapa setiap sel tubuhku

Tetapi jangan sekali kali berpura pura bertanya

Kapan boleh pergi


Atau seenaknya melupakan percintaan ini

Sampai huruf terakhir sajak ini

Kaulah yang harus bertanggung jawab atas air mataku.

KETIKA SEPI MENGHAMPIRIMU




Ini adalah postingan lama yang di muat kembali di blog ini. Dengan beberapa perubahan susunan kata, dan tanda baca. 

__________________________________________

Adakah angin gunung... 

Adakah angin padang.... 

Mendengar keluhanku.... 

Mendengar tangisanku... 

Dan Membebaskan... 

 Nasibku  ... 

Dari belenggu..... 

Sepii..... 


Sepotong lirik lagu dari Ebiet G ade . 

****************************************************************************************************************************************************

Intinya.... 

Terkadang mereka yang kita anggap akan ada di setiap waktu kita, akan tiba saatnya mereka akan pergi jua.. 

Pergi dan mungkin tak kembali.... 


Saat itulah hatimu akan merasa sunyi sepi.. 

Kita coba cerita pada angin gunung dan angin padang (pada lingkungan kita), namun kesemuannya seolah tak mendengar. 

Hasilnya, belenggu sepi sunyi yang memasungmu tetap akan mencengkerammu. 


Saat itu jualah akan kau temui suasana "sunyi di tengah keramaian".. 

Ya benar, lingkunganmu seolah tak memperdulikanmu lagi.

 Sunyi sepi itulah yang akan menemanimu sampai ahir hayatmu.


Ibaratkan benda, hatimu akan kosong berongga dan tak akan bisa kau tutupi lagi, hampa.... 


Tapi, jangan terlalu bersedih hai hati yang sedang sunyi... 


Jikalau kematian itu telah menghampirimu, Ingatlah...! 

Kematian itu hanyalah tidur panjang... 

Maka, bermimpilah.... 

Mimpi indahlah.... 

Bangun kebahagiaanmu di dalam mimpimu... 

Isilah rongga rongga kosong didadamu dengan mimpi indahmu... 


Buang semua sepi sunyimu meskipun hanya ada dalam mimpi tidur panjangmu... 

Hingga tiba waktunya kau harus bangun dari tidur pulasmu, bangun dari mimpi mimpimu....


Bukalah matamu..

Lihatlah.....

Apa yang kamu impikan di tidur panjangmu tadi, kini sudahlah ada di depan matamu..... Berlarilah.... 

Gapailah..... 

Dan nikmatilah...... 

Bahagia abadi.. ..


##########################################

Tulisan ini sudah lama di posting di http://www.facebook.com/dani.sangrevolusi

Sabtu, 26 Desember 2020

SEPUCUK SURAT DARI JAUH

 


Apa kabar anakku.... 

Aku kirimkan surat ini untukmu untuk membalas suratmu beberapa hari yang lalu yang kamu kirimkan padaku lewat seekor merpati putih. 


Anakku... 

Ada kalanya kebaikanmu tak baik bagi orang lain. 

Atau kebaikanmu tak di hargai orang. 

Jangan risau anakku... 

Santai saja anakku... 


Jangan karena balasan yang kau terima membuatmu berhenti berbuat baik. 

Teruskan saja anakku.. 

Teruslah berbuat baik, sampai batas kesanggupanmu. 

Jangan pedulikan balasan apa yang akan kamu terima. 


Belajarlah pada matahari. 

Matahari selalu bersinar terang meski tak satupun yang menghargainya. 


Yakinlah anakku... 

Akan ada satu orang di antara seribu orang yang akan menyadari betapa baiknya dirimu pada mereka. 

Meskipun saat mereka menyadarinya, kamu sudah tak ada lagi. 


Bersabarlah anakku Atas apa yang menimpamu saat ini, besok, atau kemaren. 

Itu semua adalah motif hidup. 


Aku tau anakku... 

Betapa berat jalan yang sudah kau lalui. 

Aku bisa melihat jelas di telapak kakimu bekas luka sayatan batu kerikil yang mengganjal langkahmu. 


Aku juga bisa melihat jelas dari cekungnya matamu yang menggambarkan betapa banyak sudah air mata yang telah kau tumpahkan. 


Sabar lah anakku... 

Kuatkan hatimu... 

Lapangkan dadamu.. 

Tetaplah berdiri anakku.. 

Meskipun tak seorang yang berdiri di sampingmu atau mendorong di belakangmu, tapi kamu harus kuat anakku..


Ingat anakku... 

Dunia ini memang bukan di persiapkan untuk kita. 

Justru untuk mereka yang mencari dan memujanya.

 Jadi jangan heran, kalau dunia ini penuh dengan hinaan, kegelisahaan, kemunafikan, kebohongan, dan ketidak adilan. 


Sabarlah anakku... 

Jika sampai waktunya nanti, kepedihanmu, kesedihanmu akan lenyap jua bersama setiap hembusan nafas ahirmu. 


Kau tau anakku.. 

Berlinang air mataku jika melihatmu. 

Aku seakan tak kuat lagi melihat semua deritamu.. 


Tapi yakinlah anakku.. 

Tuhan tau kamu bisa melewatinya sendiri. 

Ya .. Benar benar sendiri anakku... 


Biar kujelaskan sedikit tentang mereka anakku. 

Mereka akan ikut tertawa, tapi tak akan mau ikut menangis. 


Persiapkan dirimu anakku... 

Ku nanti kamu dengan setia di ujung gerbang itu. Jika tiba saatnya, kita akan berjalan bersama menuju keabadian. 



AKHIR SEBUAH CERITA

  "Sudah di pukul oleh kenyataan tapi tetap erat memeluk harapan."    Begitulah tulisan ini kumulai. Aku yang telah menumpahkan se...