Minggu, 27 Desember 2020

KETIKA SEPI MENGHAMPIRIMU




Ini adalah postingan lama yang di muat kembali di blog ini. Dengan beberapa perubahan susunan kata, dan tanda baca. 

__________________________________________

Adakah angin gunung... 

Adakah angin padang.... 

Mendengar keluhanku.... 

Mendengar tangisanku... 

Dan Membebaskan... 

 Nasibku  ... 

Dari belenggu..... 

Sepii..... 


Sepotong lirik lagu dari Ebiet G ade . 

****************************************************************************************************************************************************

Intinya.... 

Terkadang mereka yang kita anggap akan ada di setiap waktu kita, akan tiba saatnya mereka akan pergi jua.. 

Pergi dan mungkin tak kembali.... 


Saat itulah hatimu akan merasa sunyi sepi.. 

Kita coba cerita pada angin gunung dan angin padang (pada lingkungan kita), namun kesemuannya seolah tak mendengar. 

Hasilnya, belenggu sepi sunyi yang memasungmu tetap akan mencengkerammu. 


Saat itu jualah akan kau temui suasana "sunyi di tengah keramaian".. 

Ya benar, lingkunganmu seolah tak memperdulikanmu lagi.

 Sunyi sepi itulah yang akan menemanimu sampai ahir hayatmu.


Ibaratkan benda, hatimu akan kosong berongga dan tak akan bisa kau tutupi lagi, hampa.... 


Tapi, jangan terlalu bersedih hai hati yang sedang sunyi... 


Jikalau kematian itu telah menghampirimu, Ingatlah...! 

Kematian itu hanyalah tidur panjang... 

Maka, bermimpilah.... 

Mimpi indahlah.... 

Bangun kebahagiaanmu di dalam mimpimu... 

Isilah rongga rongga kosong didadamu dengan mimpi indahmu... 


Buang semua sepi sunyimu meskipun hanya ada dalam mimpi tidur panjangmu... 

Hingga tiba waktunya kau harus bangun dari tidur pulasmu, bangun dari mimpi mimpimu....


Bukalah matamu..

Lihatlah.....

Apa yang kamu impikan di tidur panjangmu tadi, kini sudahlah ada di depan matamu..... Berlarilah.... 

Gapailah..... 

Dan nikmatilah...... 

Bahagia abadi.. ..


##########################################

Tulisan ini sudah lama di posting di http://www.facebook.com/dani.sangrevolusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKHIR SEBUAH CERITA

  "Sudah di pukul oleh kenyataan tapi tetap erat memeluk harapan."    Begitulah tulisan ini kumulai. Aku yang telah menumpahkan se...