Tampilkan postingan dengan label islam di singapura. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label islam di singapura. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Maret 2015

STUDI ISLAM DI ASIA TENGGARA

Oleh :Dian Suhandary

 A. Pengertian Study Islam
 Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab Dirasah Islamiyah.Sedangkan Studi Islam di barat dikenal dengan istilah Islamic Studies. Maka studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Makna ini sangat umum sehingga perlu ada spesifikasi pengertian terminologis tentang studi Islam dalam kajian yang sistematis dan terpadu. Study Islam secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan agama islam. Dengan kata lain studi islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama islam, baik ajaran, sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya. B. Ruang Lingkup Islam di Asia Tenggara Asia Tenggara adalah sebuah kawasan dibenua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indonesia, Cina, dan Semenanjung Malaya serta kepulauan disekitarnya. Asia Tenggara juga berbatasan dengan Republik Rakyat Cina disebelah utara, Samudra Pasifik ditimur, Samudra Hindia diselatan, dan Samudra Hindia, teluk Benggala, dan anak benua India dibarat. Asia Tenggara biasa dipisah dalam dua kelompok : Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia Tenggara Maritim (ATM). a. Negara-negara yang termasuk ke dalam ATD adalah Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam b. Negara-negara yang termasuk ATM adalah Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste. Sebagian besar penduduk di wilayah Asia Tenggara berbudaya Melayu, yang membentang di Malaysia dan Indonesia hingga Filifina. Di negara - negara tersebut, Islam menjadi idenditas keberagaman mereka. Sekalipun pada sisi kebudayaan dan agama tampak homogen, namun pada realitas sosialnya kehidupan mereka menampakkan variasi dan dinamika. Kedudukan umat Islam di berbagai Negara di Asia Tenggara bermacam - macam. Secra umum, mereka dapat dikategorikanmenjadi dua. Pertama, umat Islam berkedudukan sebagai warga mayoritas seperti di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam; dan kedua, umat Islam berkedudukan sebagai warga minoritas seperti di Singapura, Thailand, dan Filipina. C. Urgensi Study Islam Dari segi tingkatan kebudayaan , agama merupakan universal cultural. Salah stu prinsip fungsional menyatakan bahwa segala sesuatu yang tidak berfungsi pasti akan lenyap dengan sendirinya. Karenanya agama islam dari dulu hingga sekarang dengan tangguh menyatakan eksistensinya. Hali ini berarti bahwa agama mempunyai dan memerankan sejumlah peran dan fungsinya di masyarakat. Oleh karena itu , study islam dituntut untuk membuka dirinya agar studi islam mampu berkembang dan beradaptasi dengan dunia modern serta menjawab tantangan kehidupan dunia dan mudaya modern. Adapun urgensi studi islam dapat dipahami sebagai berikut : 1. Umat islam saat ini berada dalam kondisi problematic Umat islam pada saat ini berada pada masa yang lemah dalam segala aspek kehidupan social budaya yang mana harus berhadapan dengan dunia modern yang serba psraktis dan maju. Oleh karena itu, umat islam tidak boleh terjebak pada romantisme, artinya menyibukkan diri untuk membesar-besarkan kejayaan masa lalu yang terwujud dalam sejarah islam, sementara saat ini islam masih silau menghadapi masa depannya. umat islam memang berada dalam suasana problematic. Jika sekarang umat islam masih berpegang teguh pada ajaran-ajaran islam hasil penafsiran ulama terdahulu yang dianggap sebagai ajaran yang mapan dan sempurna serta paten , berarti mereka memiliki intelektual sebatas itu saja yang pada akhirnya menghadapi masa depan suram. Oleh karena itu, disinilah pentingnya studi islam yang dapat mengarahkan dan bertujuan untuk mengadakan usaha-usaha pembaharuan dan pemikiran kembali ajaran-ajaran agama islam yang merupakan warisan ajaran yang turun temurun agar mampu beradaptasi dan menjawab tantangan serta tuntutan zaman dan dunia modern dengan tetap berpegang pada sumber ajaran islam yang murni dan asli, yaitu al-quran dan As sunnah. Studi islam juga dapat diharapkan mampu memberikan pedoman dan pegangan hidup bagi umat islam agar tetap menjadi seorang muslim sejati yang hidup dalam dan mampu menjawab tantangan serta tuntutan zaman modern maupun era global sekarang. Dan Dalam satu hadistnya Rosulullah SAW bersabda: Sesungguhnya bani Israil ( kaum yahudi dan nasrani )telah berpecah belah menjadi 72 aliran,dan umatku akan berpecah belah menjadi 73 aliran.Mereka semua akan masuk neraka kecuali satu aliran saja.Para sahabat bertanya,”Siapakah dia itu wahai Rosulullah?” Beliau menjawb, “siapa yang mengikuti jejakku dan para sahabatku.” ( HR.tirmidzi al-Hakim dan al-Aajurri,diharuskan oleh al-Albani) Dari hadist di atas kita tahu bahwa sejak jauh-jauh hari rosulullah telah menginformasikan (mensinyalir) tentang adanya perpecahan umat hadist diatas bukanlah isapan jempol belaka.di Indonesia saja ,telah muncul beberapa aliran agama baru yang muncul dari suatu agama -- terutama islam -- sejak puluhan tahun yang lalu.pada umumnya, pelopor sekaligus pemimpinnya mengaku sebagai ”orang pilihan” yang diutus oleh Tuhan sebagai juru selamat atau penyempurna suatu agama bagi umat manusia. Maraknya aliran-aliran baru tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan besar terhadap agama yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan rohaniah perubahan masyarakat akibat modernisme, globalisme dan tahap era post industri yang menyebabkan krisis kemanusiaan serta kurangnya pengetahuan tentang agamalah yang menjadi pangkal pangkal utama munculnya berbagai macam aliran tersebut. Penyimpangan-penyimpangan tersebut tidak akan terjadi jika manusia khususnya umat islam memahami dan menguasai metodelogi studi agama,yang dalam hal ini adalah metodologi studi islam. 2. Umat islam dan peradabannya berada dalam suasana problematic Perkembangan IPTEK telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia. Dunia tampak sebagai suatu system yang saling memiliki ketergantungan Oleh karenanya, umat manusia tentunya membutuhkan aturan, norma serta pedoman dan pegangan hidup yang dapat diterima oleh semua bangsa. Umat manusia dalam sejarah peradaban dan kebudayaannya telah berhsil menemukan aturan, nilai, norma sebagai pegangan dan pedoman yang berupa: agama, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Umat manusia pada masa yang serba canggih semakin menjadikan manusia-manusia modern kehilangan identitas serta kemanusiaannya ( sifat-sifat manusiawinya). Islam, sebagai agama yang rahmatullah lil ‘alamin, tentunya mempunyai konsep atau ajaran yang bersifat manusiawi dan universal, yang dapat menyelamatkan umat manusia dan alam semesta dari kehancurannya. Akan tetapi , umat islam sendiri saat ini berada dalam situasi yang serba problematic. Kondisi kehidupan social budaya dan peradaban umat islam dalam keadaaan lemah dan tidak berdaya berhadapan dengan budaya dan peradaban manusia dan dunia modern. Disinilh urgensi nya studi islam, yaitu untuk menggali ajaran-ajaran islam yang asli ndan murni, dan yang bersifat manusiawi. Dari situlah kemudian dididikkan dan ditransformasikan kepada generasi penerusnya yang bisa menawarkan alternative pemecahan permaslahan yang dihadapi oleh umat manusia dalam dunia modern.

AKHIR SEBUAH CERITA

  "Sudah di pukul oleh kenyataan tapi tetap erat memeluk harapan."    Begitulah tulisan ini kumulai. Aku yang telah menumpahkan se...