Oleh :Dian Suhandary
A. Pengertian Study Islam
A. Pengertian Study Islam
Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab
Dirasah Islamiyah.Sedangkan Studi Islam di barat dikenal dengan istilah
Islamic Studies. Maka studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Makna ini sangat umum sehingga
perlu ada spesifikasi pengertian terminologis tentang studi Islam dalam
kajian yang sistematis dan terpadu.
Study Islam secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan agama islam. Dengan kata lain
studi islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan
memahami serta membahas secara mendalam seluk beluk atau hal-hal yang
berhubungan dengan agama islam, baik ajaran, sejarah maupun
praktik-praktik pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari,
sepanjang sejarahnya.
B. Ruang Lingkup Islam di Asia Tenggara
Asia Tenggara adalah sebuah kawasan dibenua Asia bagian tenggara.
Kawasan ini mencakup Indonesia, Cina, dan Semenanjung Malaya serta
kepulauan disekitarnya. Asia Tenggara juga berbatasan dengan Republik
Rakyat Cina disebelah utara, Samudra Pasifik ditimur, Samudra Hindia
diselatan, dan Samudra Hindia, teluk Benggala, dan anak benua India
dibarat.
Asia Tenggara biasa dipisah dalam dua kelompok : Asia Tenggara Daratan
(ATD) dan
Asia Tenggara Maritim (ATM).
a. Negara-negara yang termasuk ke dalam ATD adalah Kamboja, Laos,
Myanmar, Thailand, dan Vietnam
b. Negara-negara yang termasuk ATM adalah Brunei Darussalam, Filipina,
Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste.
Sebagian besar penduduk di wilayah Asia Tenggara berbudaya Melayu, yang
membentang di Malaysia dan Indonesia hingga Filifina. Di negara -
negara tersebut, Islam menjadi idenditas keberagaman mereka. Sekalipun
pada sisi kebudayaan dan agama tampak homogen, namun pada realitas
sosialnya kehidupan mereka menampakkan variasi dan dinamika.
Kedudukan umat Islam di berbagai Negara di Asia Tenggara bermacam -
macam. Secra umum, mereka dapat dikategorikanmenjadi dua. Pertama, umat
Islam berkedudukan sebagai warga mayoritas seperti di Indonesia,
Malaysia, Brunei Darussalam; dan kedua, umat Islam berkedudukan sebagai
warga minoritas seperti di Singapura, Thailand, dan Filipina.
C. Urgensi Study Islam
Dari segi tingkatan kebudayaan , agama merupakan universal cultural.
Salah stu prinsip fungsional menyatakan bahwa segala sesuatu yang tidak
berfungsi pasti akan lenyap dengan sendirinya. Karenanya agama islam
dari dulu hingga sekarang dengan tangguh menyatakan eksistensinya. Hali
ini berarti bahwa agama mempunyai dan memerankan sejumlah peran dan
fungsinya di masyarakat. Oleh karena itu , study islam dituntut untuk
membuka dirinya agar studi islam mampu berkembang dan beradaptasi dengan
dunia modern serta menjawab tantangan kehidupan dunia dan mudaya
modern.
Adapun urgensi studi islam dapat dipahami sebagai berikut :
1. Umat islam saat ini berada dalam kondisi problematic
Umat islam pada saat ini berada pada masa yang lemah dalam segala
aspek kehidupan social budaya yang mana harus berhadapan dengan dunia
modern yang serba psraktis dan maju. Oleh karena itu, umat islam tidak
boleh terjebak pada romantisme, artinya menyibukkan diri untuk
membesar-besarkan kejayaan masa lalu yang terwujud dalam sejarah islam,
sementara saat ini islam masih silau menghadapi masa depannya. umat
islam memang berada dalam suasana problematic. Jika sekarang umat islam
masih berpegang teguh pada ajaran-ajaran islam hasil penafsiran ulama
terdahulu yang dianggap sebagai ajaran yang mapan dan sempurna serta
paten , berarti mereka memiliki intelektual sebatas itu saja yang pada
akhirnya menghadapi masa depan suram.
Oleh karena itu, disinilah pentingnya studi islam yang dapat mengarahkan
dan bertujuan untuk mengadakan usaha-usaha pembaharuan dan pemikiran
kembali ajaran-ajaran agama islam yang merupakan warisan ajaran yang
turun temurun agar mampu beradaptasi dan menjawab tantangan serta
tuntutan zaman dan dunia modern dengan tetap berpegang pada sumber
ajaran islam yang murni dan asli, yaitu al-quran dan As sunnah. Studi
islam juga dapat diharapkan mampu memberikan pedoman dan pegangan hidup
bagi umat islam agar tetap menjadi seorang muslim sejati yang hidup
dalam dan mampu menjawab tantangan serta tuntutan zaman modern maupun
era global sekarang.
Dan Dalam satu hadistnya Rosulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya bani Israil ( kaum yahudi dan nasrani )telah berpecah belah
menjadi 72 aliran,dan umatku akan berpecah belah menjadi 73
aliran.Mereka semua akan masuk neraka kecuali satu aliran saja.Para
sahabat bertanya,”Siapakah dia itu wahai Rosulullah?” Beliau menjawb,
“siapa yang mengikuti jejakku dan para sahabatku.” ( HR.tirmidzi
al-Hakim dan al-Aajurri,diharuskan oleh al-Albani)
Dari hadist di atas kita tahu bahwa sejak jauh-jauh hari rosulullah
telah menginformasikan (mensinyalir) tentang adanya perpecahan umat
hadist diatas bukanlah isapan jempol belaka.di Indonesia saja ,telah
muncul beberapa aliran agama baru yang muncul dari suatu agama --
terutama islam -- sejak puluhan tahun yang lalu.pada umumnya, pelopor
sekaligus pemimpinnya mengaku sebagai ”orang pilihan” yang diutus oleh
Tuhan sebagai juru selamat atau penyempurna suatu agama bagi umat
manusia.
Maraknya aliran-aliran baru tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan
besar terhadap agama yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan rohaniah
perubahan masyarakat akibat modernisme, globalisme dan tahap era post
industri yang menyebabkan krisis kemanusiaan serta kurangnya pengetahuan
tentang agamalah yang menjadi pangkal pangkal utama munculnya berbagai
macam aliran tersebut.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut tidak akan terjadi jika manusia
khususnya umat islam memahami dan menguasai metodelogi studi agama,yang
dalam hal ini adalah metodologi studi islam.
2. Umat islam dan peradabannya berada dalam suasana problematic
Perkembangan IPTEK telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan
peradaban umat manusia. Dunia tampak sebagai suatu system yang saling
memiliki ketergantungan Oleh karenanya, umat manusia tentunya
membutuhkan aturan, norma serta pedoman dan pegangan hidup yang dapat
diterima oleh semua bangsa.
Umat manusia dalam sejarah peradaban dan kebudayaannya telah
berhsil menemukan aturan, nilai, norma sebagai pegangan dan pedoman
yang berupa: agama, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Umat
manusia pada masa yang serba canggih semakin menjadikan manusia-manusia
modern kehilangan identitas serta kemanusiaannya ( sifat-sifat
manusiawinya).
Islam, sebagai agama yang rahmatullah lil ‘alamin, tentunya
mempunyai konsep atau ajaran yang bersifat manusiawi dan universal, yang
dapat menyelamatkan umat manusia dan alam semesta dari kehancurannya.
Akan tetapi , umat islam sendiri saat ini berada dalam situasi yang
serba problematic. Kondisi kehidupan social budaya dan peradaban umat
islam dalam keadaaan lemah dan tidak berdaya berhadapan dengan budaya
dan peradaban manusia dan dunia modern. Disinilh urgensi nya studi
islam, yaitu untuk menggali ajaran-ajaran islam yang asli ndan murni,
dan yang bersifat manusiawi. Dari situlah kemudian dididikkan dan
ditransformasikan kepada generasi penerusnya yang bisa menawarkan
alternative pemecahan permaslahan yang dihadapi oleh umat manusia dalam
dunia modern.