Atheis yang tidak pernah berdoa dan tidak percaya adanya Tuhan qk bisa kaya raya?contohnya stephen hawking.
nah,kita yang tiap hari berdoa dan rajin ibadah malah kbanyakan hdup dalam k kurangan. . apa yang salah ya. .?
mungkin pertanyaan itu sering menghampiri kita.bahkan trkadang prtanyaan sprti ini bsa menggoyang ke imanan kita. .
tapi,sblum iman anda brgoyang,baca urain brikut ini. . .
Do'a,identik dngn kalimat kalimat meminta atau memohon. . .
sbenarnya,doa itu terbagi dalam 2 macam.Ada yang di sebut DOA LISAN,dan
ada yang di sebut DOA MENTAL. .
Doa lisan adalah doa yang kita panjatkan dan kita ucapkan pada
Tuhan,dngn harapan spaya apa yang kita ingini dapat tercapai.doa lisan
ini bisa trucap dari mulut dan jga bsa hanya dalam hati. .
Adapun doa mental adalah,doa yang brupa perbuatan atau usaha.doa
mental berbeda dengan doa lisan.jika doa lisan di ucpakan dngn mulut
atau dlm hati,sdangkan doa mental itu brupa usaha.kerjaan atau brbntuk
tindakan lainnya. .contohnya adlah,kita ingin jadi penyanyi,pasti kita
akan sering latihan olah vokal,blajar not. .nah,latihan itulah yang di
sebut doa mental. .
dari segi kuatnya,antara doa lisan dan doa mental,lbih kuat doa mental. . .
uniknya,orang yang beragma khususnya,memahami doa itu hanya doa lisan
saja.dan berdoa lebih banyk atau lbih sering brdoa dengan doa lisan
saja. akan tetapi,orang barat umumnya dan orang atheis khususnya lbih
menonjolkan doa mental. . jika mereka menginginkan sesuatu,mereka akan
brusaha skuat mungkin agar ke inginan trsebut dapt trcapai.mereka
pantang menyerah.
itulah bedanya orang barat umumnya dan atheis khususnya dengan orang timur umumnya dan orang beragama khususnya..
hal itu jga bsa menjawab persoalan brikut ini. .
sbelum keluar rumah,saya berdoa spaya saya d slamat kan dari bahaya pencopet. .saat di di angkot,tiba2 saya kena copet. .
padahal saya sdah brdoa agar d slamatkan dari tukang copet,tapi qk masih d copet jga.apa doa saya tidak di dengar tuhan???
bukan bgitu..masalahnya adalah,saya berdoa dengan doa lisan sdangkan
si pencopet itu berdoa dngan doa mental. . antara doa lisan dan doa
mental ,lbih kuat doa mental. . .
demikikanlah urain singkat tntang doa ini.smoga brmanfaat bagi kita smuat.dan smoga kta smakin bijak dalam berdoa. . .
Blog ini kudedikasikan untuk meluapkan apa saja yang sedang menimpa hati dan fikiranku. Blog yang akan menjadi saksi hidupku betapa beratnya perjuangan yang aku tempuh menyusuri setiap lekuk sudut kehidupan panjang ini.
Jumat, 28 Oktober 2016
Senin, 07 Maret 2016
Filsafat di tempat tidur
Sebagai mana yang telah berulang ulang kita
dengar. Konon defenisi filsafat yang secara umum berasal dari Pythagoras yang
berarti philosophien, philos yang berarti pecinta dan shopien berarti
kebijaksanaan, maka secara sederhana filsafat adalah ilmu yang untuk mencintai
kebijaksanaan. Tapi ada sebuah pertanyaan yang menggelitik namun serius mesti
di jawab. Sebagai mana Aristoteles
mengharapkan Kebijaksaan itu bukan hanya harus berada di alam Idea. Tapi di
praktiskan. Maka pertanyaan itu berbunyi.
“ Bagaimanakah Kebijaksanaan Filsafat di atas
tempat tidur?”.
Rupanya, ruang jawab pertanyaan ini, adalah
philosophy of man. Filsafat manusia, etika dan moralitas. tapi manusia yang di
manakah yang tertuju. Meski kalimat filsafat manusia itu menuju kepada “man”. Mengapa bukan “Woman”. Maka pertanyaan
itu pun berakar dan kompleks. Menyentuh Tubuh perempuan. Karena di atas tempat
tidur, lelaki bersama dengan tubuh perempuan. Barulah relasi itu penuh dengan
libido kepuasan.
“Tapi siapakah yang memuaskan siapa?. Bagaimanakah
Filosof berelasi di atas tempat Tidur?”. Dan “ adakah perempuan itu juga dapat
bijak?”.
Jangan bilang ini tabu, karena sudah saatnya kita
menelanjangi filosof, orang yang berfilsafat. Sudah saatnya kita nyaman
berbicara tentang Eros, Seks dan Erotis. Namun Filsafat yang sudah Tua itu.
Memiliki beribu jawab tentang bagaimana Filosof dapat bijak di atas tempat
tidur, sedangkan dedengkot filsafat yakni Plato menganggap Tubuh Perempuan itu
sebagai yang tertuduh negatif. Atau Filsafat yang tidak memberikan ruang bagi
perempuan untuk menyebut dirinya sebagai seorang filosof. Seolah-olah Filsafat
itu hanya berjenis kelamin Laki-laki.
Plato
dan Aristoteles di atas tempat tidur.
Plato adalah filosof yang bijak secara idea,
sebuah bakat yang turun dari seorang guru bijak bernama Socrates yang lebih setia
kepada jiwa ketimbang tubuh. Jadilah Plato sebagai bujang lapuk yang tidak
pernah menikah. Sehingga di atas tempat tidur, tiada lain selain dirinya
sendiri yang menemani. Belakangan telah di ketahui, kesendirian itu adalah
akibat prinsip memandangi Jiwa adalah sesuatu yang tidak mati (athanatos). Dan tubuh (soma) sebagai semi
(kuburan) yang jatuh kepada hal-hal indrawi saja. jiwa lebih tinggi dari pada
tubuh. Begitu suara pekik plato yang terdengar ke telinga Aristoteles.
Dalam karyanya Politics, Aristoteles menggambarkan
secara alamiah tentang konsep hirarki yang menurutnya secara wajar terdapat
hirarki tuan atas budak, suami atas istri, pikiran atas tubuh, manusia atas
alam. Dasara pemikiran hirarki inilah yang membawanya pada kesimpulan biologi
reproduksi bahwa perempuan makhlukh pasif, bentuk material yang hanya bisa
menerima Sperma. Atau dengan jelas Aristotles berkata jika tubuh perempuan
adalah makhluk laki-laki yang tak sempurna. Jadilah perempuan itu terbentuk
sebagai pemuas nafsu dari laki-laki. Dan itu memojokkan perempuan di atas
tempat tidur. Masih kah filosof bijak di atas tempat tidur. Bagaimana posisi
sosial perempuan di atas tempat tidur.? Pemuas nafsu sajakah?.
Dibawah
Tempat tidur . Perempuan tetap tersudut.
Bagi Descartes untuk menjadi makhluk rasional
artinya orang harus memisahkan diri dari rasa kebutuhan, kegairahan, dan yang
berhubungan dengan ketubuhan. Hanya dengan cara demikian, pengetahuan yang
murni dapat di capai seperti ilmu pengetahuan, matematika, dan filsafat.
Pemisahan yang telak antara rasio dan tubuh dari
Descartes mempolarisasakian atau membentuk karakter laki-laki sebagai makhluk
rasional dan perempuan sebagai makhluk emosional. Sedang dalam Summa
teologianya Aquinas. Perempuan di atas tempat tidur adalah bernafsu dan penuh dengan kegairahan. Pada abad 16
sampai 17. Perempuan di buruh kemudian di bakar karena di curigai sebagai ahli
sihir.
Ada
sedikit kebijaksanaan di atas tempat tidur.
Roessau berusaha menjadi “makcomblang” untuk
mengawinkan antara rasio dan emosi. Usaha itu di bahas dalam buku seksinya
berjudul Emile. Dengan resonansinya yang berbunyi “ Amour de soi”/kenalilah
dirimu. Ia percaya bahwa membangun sebuah masyarakat yang baik harus
memiliki kedua unsur tersebut. dalam
mencapai tujuan pendidikan untuk membentuk “manusia yang unik” Perempuan harus
sejajar dengan laki-laki.
Namun jika sudah di atas tempat tidur. Roessau
menghadirkan Non sense!. Tiba-tiba, Laki-laki berbeda dengan perempuan. “ bila
perempuam di ciptakan untuk melayani laki-laki maka ia harus berusaha untuk
memantaskan dirinya lebih dapat di terima. Bersikap rendah hati, dan bernilai
di mata orang.” Begitulah Roessau kelihatannya rancu berkata.
Dan tetap saja kebijaksanaan ini hanya berlaku
untuk maskulin saja. dan perempuan tetap mesti harus memantaskan diri sebagai
makhluk second.
Filosof
kontemporer butuh perempuan di atas
tempat tidur.
Menguaknya jalinan cinta antara Filosof besar Jean
Paul Sartre dan Simon de Beauvior dan surat menyurat di antara mereka yang
terbaca sangat mesra dan vulgar. Sartre begitu butuh kehangatan tubuh de
Beauvoir. Atau bahasa penyair yang sedang jatuh cinta. “aku tidak bisa hidup
tanpamu”. Dengan bendera kebebasan seksual. Mereka berdua mesra di atas tempat
tidur. Tapi merebak kemudian kontroversi. Ketika Sartre besar dengan karyanya
Being and Nothingness, ia tidak menyebut nama de Beauvoir yang tentu sangat
berjasa. Ada penghianatan terselubung di sana. Ketika di tanya perihal
tersebut. de Beauvoir, tak menjawab dan menjelaskan hingga ia menutup matanya.
Tak beda jauh juga hubungan kontroversi antara
seorang dosen dan mahasiswinya. Antara filsuf Heidegger dan Hannah Arendt. Yang
kemudian menjadi sebuah di lema, pada saat Heidegger memihak Nazi. Sedang
Hannah Arendt adalah penganut Yahudi.
Filsafat
harus adil di atas tempat tidur.
Setiap orang pasti membenci ketidak adilan, dan
filsafat sebagai ilmu yang mencintai kebijaksanaan mesti pula berurusan dengan
keadilan. Dalam bahasa moralitas kant. Keadilan adalah postulat yang mesti di
raih manusia. atau bagaimanakah mencapai kebijaksanaan jika tak ada keadilan.
Maka dari pada itu. Kita mesti harus berani membawa filsafat kemanapun sampai
kepada hal yang sangat privat, sekalipun di atas tempat tidur. Baik sedang dalam
keadaan berpakaian atau sedang telanjang bulat. Filsafat sudah harus cerewet
untuk membicarakan masalah tubuh, memeluk erotis dan kita nyaman membicarakan
pantat, payudara dan kelamin perempuan, serta peranannya dalam tatanan sosial.
Melihat pantat,payudara dan kelamin perempuan bukan sebagai melihat majalah
porno. harus bijak diartikan filsafat
sebagai etos pencarian terus menerus dapat membentuk konsep seks, gender,
seksualitas, perbedaan seksual, keadilan gender, kepuasana suka sama suka.
And now, seberapa nyamankah kita telah
membicarakan seks di dalam kelas dan ruang diskusi.?. dan itulah pertanyaan
pamungkasnya. Dan ini belum selesai.
Kamis, 03 Maret 2016
IBLIS YANG TERTUKAR
Selamat datang
pembaca, selamat membaca bacaan yang ngga bikin kaya apalagi cakep .
Dalam tulisan kali ini penulis terilhami untuk mengangkat tema tentang
tangan kanan Tuhan, pembantu atau menteri Tuhan. Dia yang senantiasa
menjadi perantara dalam setiap titahNya. Siapa dia? Dialah Nur, cahaya
yang kita sebut Malaikat, dan si elementa api, Iblis. Untuk mengawalinya
kita terlebih dahulu akan membahas si elementa api, iblis.
Hal serupa di lakukan oleh Gabriel, hingga era Nabi akhir Zaman, yakni Muhammad Saw. Pada masa Nabi Muhammad. Semua sarkamen wahyu Gabriel disempurnakan, dan Nabi Muhammad menjadi nabi terakhir yang menjadi target wahyu yang dibawanya. Setelah Muhammad tak ada lagi Nabi yang diutus Tuhan, dan setelah Nabi wafat. Tak ada lagi wahyu. Dan itu mengindikasikan tugas jibril telah usai
[1] Kata nama yang dimaksud disini adalah bukan mengacu kepada hanya ada 10 malaikat yang dikenalkan selama ini. Tapi nama pada kalimat diatas adalah bentuk universal yang mengartikan bahwa malaikat menyandang sepuluh nama itu-entah jika ada nama yang lain-, misalnya nama malaikat rakib dan atit, rakib atau atit tidaknya hanya satu pribadi saja, melainkan banyak.
Sumber :http://www.a-filsafat.com/2015/10/iblis-yang-tertukar-dan-malaikat-pensiun.html
Dahulu kala ketika Waktu belum menurun ke dalam konsepsi waktu materi,
sebelum manusia ada dan diusir ke bumi, bahkan mungkin sebelum Tuhan
mencipta energy bigbang. Ada sebuah dramatika yang terjadi antara Tuhan
dan Malaikat. Kurang lebih alur naskahnya seperti ini:
“Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi” ucap Tuhan dengan ke-MahaAgungan-Nya.
“Kenapa Engkau kan menciptakan Mahluk yang nantinya akan merusak bumiMu,Tuhan?” Tanya malaikat, dengan nada Tanya dan protes.
“ sesungguhnya Aku lebih tahu apa yang tdaik kamu ketahui” jawab Tuhan.
Demikian Tuhan mengatakan kepada menterinya. lalu diciptakan lah mahluk
yang disebut manusia. Manusia memiliki keistimewaan dan kemulian yang
tinggi dibanding ciptaan Tuhan yang lainya. Saking mulianya Tuhan
memerintahkan kepada seluruh malaikatnya untuk bersujud. Tanpa ragu dan
bertanya para menteri itu bersujud, kecuali Iblis.
Dari berbagai literature, kita telah membaca bahwa sejarah metafisika
ini mengatakan iblis terlalu angkuh dan menganggap dirinya lebih mulia
dari pada manusia pertama ini. Manusia pertama ini tercipta dari tanah,
sementara iblis tercipta dari api, yang dalam sudut pandang iblis bahwa
api lebih mulia dari tanah. Sehingga iblis enggan untuk bersujud
kepadanya.
Namun jika kita coba menerawang sebelumnya. Tuhan adalah Segala
MahaSegala. Tuhan tahu apa yang akan dan telah terjadi. Tak ada yang
luput dariNya. Sebelum manusia pertama itu ada, Tuhan menciptakan
malaikat dan Iblis terlebih dahulu. Demikian Tuhan mengatakan dan
memerintahkan kepada malaikat dan iblis, jangan pernah bersujud kecuali
kepadaKu. Malaikat dan iblis pun mengiyakan dan mematrinya dalam hati.
Dari situ dapat diartikan bahwa, sebenarnya iblis tidak bersujud kepada
mansuia pertama bukan merupakan sebuah keangkuhan. Melainkan sebuah
keteguhan hati. Iblis benar-benar memegang erat ikrarnya bahwa ia hanya
akan bersujud kepada TuhanNya. Makanya ia enggan sujud kepada si manusia
pertama itu, karena bigitulah keteguhan hati iblis, meskipun itu
melanggar perintah.
Iblis pada saat itu mungkin berfikir perintah itu adalah sebuah ujian,
ujian terhadap keteguhan ikrarnya. Tuhan maha tahu apa yang akan
terjadi, maka iblis demikian jangan-jangan Tuhan sedang mengujinya.
Karena akan tampak aneh jika sebelumnya Tuhan memerintahkan untuk
bersujud hanya kepadaNya, lalu menarik Titah itu dan memintanya bersujud
kepada yang lainya.
Sehingga Tuhan menakdirkan iblis masuk neraka dengan imbalan hidup kekal, dan akan terus menggoda manusia hingga akhir datang.
Kemudia nantinya manusia pertama itu diberi nama adam lalu di masukkan
di surga. Namun di surga adam merasa kesepian, sekalipun tak ada
kebutuhanya yang tak terpenuhi. Dengan segala kemurahan, Tuhan lalu
menciptakan bidadari untuknya dari rulang rusuk kirinya, dan memiliki
jenis kelamin yang bersembrangan darinya yang kemudian diberi nama Hawa.
Didalam surga adam dan hawa hidup berkelimpahan. Hingga pada akhirnya
iblis berhasil menggodanya untuk mendekati dan memakan buah yang
dilarang oleh tuhan untuk didekati atau pun di makan. Godaan pertama
iblis itu berhasil dan menghempaskan manusia dari keindahan itu.
Namun sebenarnya jika kita lihat kembali, Tuhan mahaSegalanya. Ia Tahu
yang belum dan telah terjadi. Demikian, pada saat Tuhan memerintahkan
semua ciptaanya untuk bersujud kepada manusia pertama itu, tentu Tuhan
sudah Tahu bahwa nantinya semua akan bersujud kecuali iblis. Seperti
sebuah settingan film, Tuhan telah berbicara dengan iblis dibalik layar
untuk melancarkan aksi kudeta pada saat perintah untuk sujud kepada
manusia pertama.
Disini iblis menjadi actor utama yang memainkan peran protagonis
sekaligus antagonis. Di satu sisi ia adalah teladan yang rela
dikambinghitamkan oleh Tuhan sebagai perantara dan alasan untuk
mengeluarkan manusia dari surga. Namun disisi lain ia dipandang sebagai
penyebab diusirnya adam dari surga dan penyebab dosa manusia yang
kemudian menyeret ke neraka.
Tuhan bukanya menutup Mata akan hal itu, demikian naskah drama
yang telah disusun olehNya. Agar ada yang menjadi alasan manusia di usir
dan mengelola ladang bumi.. Karena jika tidak demikian, maka Tuhan
gagal sebagai Tuhan. Dan Tuhan akan mati. Karena ketiba tibaan tanpa ada
sebab adalah sebuah kemustahilan. Dan kemustahilan yang tak terjelaskan
adalah kesia siaan, dan justru meruntuhkan ke-Esaanya. Wallahu ‘alam.
Lalu bagaimana dengan malaikat. Malaikat bersembrangan
dengan pendapat dengan iblis. Jika iblis telah berkompromi dengan Tuhan
untuk kudeta, tidak dengan malaikat. Malaikat adalah mahluk yang taat.
Dengan segenap dirinya hanya ada ketaatan dan ketaatan.
Untuk selanjutnya ada 10 nama[1]
malaikat yang diperkenalkan Tuhan kepada manusia. Dan setiap malaikat
yang menyadang salah satu nama itu memiliki tugas masing-masing.
Misalnya malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu, malaikat malik,
menjaga pintu neraka, malaikat rakib dan atit yang mencatat amal
perbuatan manusia.
Malaikat malaikat itu kemudian bergerak pada track fungsionalnya.
Malaikat jibril sejak penciptaan adam senatiasa menjadi tukang pos bagi
Tuhan. Mengantarkan wahyu kepada para nabi sebagai pesan kebenaran. Di
setiap zaman dan tempat yang membutuhkan kompas, disanalah nabi di utus
sebagai bintang yang menunjukan nelayan arah jalan pulang. Dan sebagai
bintang tentu ia dibekali oleh cahaya sebagai petunjuk bagi yang
melihatnya. Di situlah peran malaikat Penyampai wahyu, Mengantarkan
petunjuk Tuhan kepada utusan.
Hal serupa di lakukan oleh Gabriel, hingga era Nabi akhir Zaman, yakni Muhammad Saw. Pada masa Nabi Muhammad. Semua sarkamen wahyu Gabriel disempurnakan, dan Nabi Muhammad menjadi nabi terakhir yang menjadi target wahyu yang dibawanya. Setelah Muhammad tak ada lagi Nabi yang diutus Tuhan, dan setelah Nabi wafat. Tak ada lagi wahyu. Dan itu mengindikasikan tugas jibril telah usai
Lalu, bagaimana dengan Jibril, apakah ia pensiun? Ataukah masih
menyampaikan wahyu?, untuk menjawab pertanyaan itu, kita harus kembali
kepada definisi wahyu itu sendiri.
Demikian juga dengan malaikat” yang lain. Misalnya malaikat Izrail yang
bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat. Apa yang ia lakukan
sekarang. Masih membuat terompetnyakah? atau lagi ngecat sambil
memolesnya. Atau ia sedang latihan meniup sangkakala? Atau bagaimana
dengan malaikat Ridwan yang mungkin sedang menghangatkan bangku pos
pintu surga? Dan yang lainya.
Wallahu’alam
[1] Kata nama yang dimaksud disini adalah bukan mengacu kepada hanya ada 10 malaikat yang dikenalkan selama ini. Tapi nama pada kalimat diatas adalah bentuk universal yang mengartikan bahwa malaikat menyandang sepuluh nama itu-entah jika ada nama yang lain-, misalnya nama malaikat rakib dan atit, rakib atau atit tidaknya hanya satu pribadi saja, melainkan banyak.
Sumber :http://www.a-filsafat.com/2015/10/iblis-yang-tertukar-dan-malaikat-pensiun.html
Langganan:
Postingan (Atom)
Syair pengembara
Cinta bagai misteri yang tak bisa di pahami. Ia datang begitu saja tanpa kita kejar dan kita cari. Cinta itu unik, ia menghampiri hati yan...
-
A. LATAR BELAKANG Kedatangan Islam ke wilayah Asia Tenggara diduga karena proses perdagangan dan bukan melalui proses penaklukan ...
-
Oleh :Dian Suhandary A. Pengertian Study Islam Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab Dirasah Islamiyah...