Kursor

Sabtu, 11 Januari 2025

Novel Leikha dan Laksita part III


 


Lanjutan Part II

****************†**"**************************


Aku tak sanggup membangunkanmu leikha.
Tidurmu begitu lelap, ucap laksita.

Leikha..
Oh yaa..
Bagaimana kabarmu hari ini??
Semoga saja guratan gundah gulanamu cepat berakhir dengan kebahagian..

Kemudian leikha memandang kelangit langit,  sembari berkata :

Hmmm. Aku juga berharap seperti itu laksita.
Tak ingin aku terus bermuram durja di hantam gundah gulana.

Ingin tertawa lepas tanpa duka . Tapi apa hendak dikata, luka ini terlalu dalam dan menganga.

Jika hatiku terbuat dari batu, maka ia telah lama pecah. Dan jika ia terbuat dari baja, maka ia telah lama patah.

Tapi dari apa hati ini terbuat sehingga ia tetap kuat.

Leikha  menggapai jemari Laksita dan meletakkannya di dada.

Dengarkan Laksita. Dada ini seakan tak berdetak lagi. Aku seperti badan tanpa jiwa yang berjalan tanpa tau arah tujuan, ucap leikha.




Leikha.


Novel Leikha dan Laksita (part II)

 


Saat leikha terlelap, 

Laksita melantunkan syair.


" Biarlah matahari terbenam"

"Biarkan saja bintang memudar"

" Langit tinggi kan tetap membiru"


" Pelangi di balik bukit"

" Awan putih, angin semilir"

" Tetap kan ada"

" Menemanimu serta menghiburmu"


" Batu karang di lautan"

" Layar perahu nelayan"

" Ombak berderu memainkan perannya"


Lalu dia menatap wajah leikha

Tak terasa air matanya menetes.

Katanya pada leikha:


Duhai leikha..

Betapa berat jalan panjangmu

Aku melihat telapak kakimu yang berdarah bernanah

Tak cukupkah apa yang kamu terima.


Oh... leikha.

Yakin dan percayalah..

Aku akan selalu ada 

Menemanimu

Membimbing mu

Seraya menggandeng tanganmu


Kan ku tuntun dirimu

Sampai pada impianmu

Jika kelak aku tiada

Aku tak tau apa yang kan terjadi padamu


Aku tak tau pada siapa kamu akan mengadu

Pada siapa kamu akan cerita

Yang kutau pasti saat ini hanya aku tempatmu berbagi.


Laksita kembali melantunkan syairnya


"Cakrawala indah

Mata air pegunungan

Dingin malam

Segarkanlah leikha."


Bersambung...



Laksita

Jumat, 10 Januari 2025

Novel Leikha dan Laksita





Ada apa leikha..
Sepertinya kau sedang bermuram durja .
Keadaan seperti apa yang membuatmu sedimikian terluka.

Tidak Laksita..
Aku sedang baik baik saja
Tak ada yang perlu di khawatirkan
Semua berjalan seperti biasanya 

Ohh.leikha..
Jangan berdusta...
Dari raut dan langkah kakimu
Tersirat dengan jelas guratan gundah gulana
Bicaralah serta ceritalah ..
Aku akan jadi pendengar setiamu

Laksita..
Apa tidak mengapa...
Yah .. sejujurnya aku tidak baik baik saja..
Banyak batu kerikil di jalanan
Sedang batu menjulang tinggi jadi sandungan
Bolehkah aku bersandar di bahumu?

Leikha..
Lakukan saja sesuka hatimu.
Anggap saja aku tembok sandaran
Atau dipan peristirahatan 
Duduklah.
Kan ku lantunkan syair syair perjuangan..

Leikha terlelap dalam buaian
Bersama mimpi malam yang entah kapan jadi kenyataan..

Bersambung..



Laksita

Selasa, 07 Januari 2025

RAGA



RAGA

Bukan warna kulit yang membentuk dunia

Tetapi warna hati yang menyinarinya.

Bukan raga yang memahat cerita

Tapi jiwa yang memberi makna.



Orang menilai dari sekilas pandang

Namun nilai sejati lahir dari dalam

Jika isi menentukan aura

Maka kebaikan adalah lentera jiwa.



Dunia yang terikat rupa akan rapuh

Namun hati yang tulus akan teguh

Mari hiasi isi

Bukan sekadar bungkus

Karena kulit memudar

Isi tak pupus.





Leikha

Jumat, 03 Januari 2025

DIRANDRA


Dirandra... 

Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya.. 


Dirandra... 

Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu, masuklah kedalamnya sebab ketakutan menghadapinya lebih mengganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri...


"leikha"



Tentang Cerita

 Tentang Cerita Semua orang punya cerita..  Tentang rumitnya perjalanan hidup Dan dahsyatnya badai ujian dunia,  Likuan terjal kerap kali me...

A
N
E
P
N
A
S
E
R
O
G
A
N
E
P
N
A
S
E
R
O
G
A
N
E
P
N
A
S
E
R
O
G