Lanjutan Part II
****************†**"**************************
Tidurmu begitu lelap, ucap laksita.
Leikha..
Oh yaa..
Bagaimana kabarmu hari ini??
Semoga saja guratan gundah gulanamu cepat berakhir dengan kebahagian..
Kemudian leikha memandang kelangit langit, sembari berkata :
Hmmm. Aku juga berharap seperti itu laksita.
Tak ingin aku terus bermuram durja di hantam gundah gulana.
Ingin tertawa lepas tanpa duka . Tapi apa hendak dikata, luka ini terlalu dalam dan menganga.
Jika hatiku terbuat dari batu, maka ia telah lama pecah. Dan jika ia terbuat dari baja, maka ia telah lama patah.
Tapi dari apa hati ini terbuat sehingga ia tetap kuat.
Leikha menggapai jemari Laksita dan meletakkannya di dada.
Dengarkan Laksita. Dada ini seakan tak berdetak lagi. Aku seperti badan tanpa jiwa yang berjalan tanpa tau arah tujuan, ucap leikha.
Leikha.