Tak ada yang lebih indah
Dari hujan bulan Juni, katanya..
Tapi ini Oktober, jawabnya.
Tetesan hujan terus tercurah.
Membuat dedaunan menjadi lesu dan basah, menangislah.
Seekor kenari terdiam dia atas dahan jambu
Terduduk sendiri merenung menanti matahari , gelisah.
Debu jalanan....
Nafas berat pilu resah.
Hanyut terbawa arus air dari celah batu pualam di kebun anggur, lenyaplah..
Langit..
Tetap mendung gelap tanpa pancaran cahaya..
Menambah syahdu suana, antara iya ataukah merana, bersinarlah.
Hembusan angin ...
Menerpa jendela menggerakkan tirai tirai kusut berwarna jingga, terhempaslah.
Terlelap .
Terbawa mimpi menembus batas semesta menuju asmaraloka, abadilah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar