Selasa, 15 Oktober 2024

ASMARALOKA

 


Tak ada yang lebih indah 

Dari hujan bulan Juni, katanya..

Tapi ini Oktober, jawabnya.


Tetesan hujan terus tercurah.

Membuat dedaunan menjadi lesu dan basah, menangislah.


Seekor kenari terdiam dia atas dahan jambu 

Terduduk sendiri merenung menanti matahari , gelisah.


Debu jalanan....

Nafas berat pilu resah. 

Hanyut terbawa arus air dari celah batu pualam di kebun anggur, lenyaplah..


Langit..

Tetap mendung gelap tanpa pancaran cahaya..

Menambah syahdu suana, antara iya ataukah merana, bersinarlah.


Hembusan angin ...

Menerpa jendela menggerakkan tirai tirai kusut berwarna jingga, terhempaslah.


Terlelap .

Terbawa mimpi menembus batas semesta menuju asmaraloka, abadilah..

Senin, 14 Oktober 2024

ARUNIKA


 

Arunika..

Kau begitu indah di pandang mata...

Kilauan cahayamu...

Laksana emas di balut permata .

Aku terpesona dan terkesima ..

Tak jemu aku tuk mengaguminya ...


Arunika..

Kau memancarkan suasana syahdu....

Menyusup hingga ke aliran darahku..

Menggetarkan relung sanubariku ...

Aku memujamu...


Arunika..

Sinari aku dengan cahayamu..

Obati sekian luka yang telah banyak ku terima ..

Menganga dan membekas tak pernah tersentuh oleh kalimat Tiada ..

Sakit dan pilu telahpun jadi pelanggan utama...

Seakan memaksaku tuk menyerah dan putus asa saja ..

Namun secercah harapan tetap ada.

Berharap semua akan indah pada akhirnya ...


Arunika...

Kini hadirmu begitu berarti kurasa ...

Laksana tetes embun bening di pinggir telaga ...


Arunika ..

Bolehkah aku melukismu, memilikimu ...

Indah cahyamu...

Kan abadi dalam ingatan, bersama penantian di negeri asmaraloka.....

ASMARALOKA

  Tak ada yang lebih indah  Dari hujan bulan Juni, katanya.. Tapi ini Oktober, jawabnya. Tetesan hujan terus tercurah. Membuat dedaunan menj...