Selasa, 18 Agustus 2020

THE PHILOSOPHY OF JUICE


Aku menyukai jus bukan karena manisnya, sebab gula itu manis. Tapi aku lebih memilih jus. 


Bukan juga karena warnanya, sebab banyak yang mempunyai warna indah, aku tak begitu menyukainya. 


Jika karena manfaat untuk kesehatannya,  pil itu juga obat. Tapi aku masih memilih jus. 


Pada awalnya, aku tak tau kenapa jus itu begitu memikatku. Hingga suatu waktu, aku duduk sambil menikmati segelas jus, di temani alunan musik kitaro.

 Pada sedotan pertama, kitaro memainkan matsuri nya. Sedotan kedua, kitaro memainkan reflection of the moon, tiba tiba bagai wahyu, fikiranku menangkap ilham. Dan pada saat itu juga, aku sadar kenapa sampai jus begitu memikatku. 


Ternyata jawaban dari keherananku adalah,jus itu adalah gambaran kecil sebuah harmonisasi dari beberapa macam rasa. Manis, asam, dingin, sepat, pahit di padu jadi satu, yang melahirkan suatu rasa yang sulit untuk di ungkapkan. 


Nah... Ternyata jus itu enak bukan hanya karena manisnya, atau dinginnya, tapi karena begitu rapinya harmonisasi antar berbagai macam rasa yang ada di dalamnya. 


Jika seandainya di dalam jus ada rasa yang tidak sesuai dengan takarannya, maka jus itu akan memiliki rasa yang kurang enak. 


Begitu juga hidup ini, hidup ini tidak akan indah jika hal yang kamu rasakan kebahagiaan melulu, atau yang kamu rasakan kesedihan melulu. Tapi, hidup ini akan indah jika takaran antara bahagia dan sedih sesuai dengan porsinya masing masing. 


Bahkan untuk mencintai seseorangpun, harmonisasi itu harus ada. Antara rasa cinta, sayang, dan rindu dengan rasa benci, harus sesuai takaran masing masing. 

Jika rasa cintamu melebihi takarannya, hati hatilah suatu hari nanti, tiba saatnya kamu harus membenci,rasa benci mu tidak akan bisa timbul, bahkan kalaupun timbul, bencimu akan melebihi takaran yang semestinya.


Nah... 

Bijaklah dalam menakar sesuatu agar harmoni hidupmu bisa berjalan dengan baik dan bahagialah ahirnya. 


Ok... Tulisan ini saya akhiri dengan sebait puisi. 


Duhai.. 

Engkau jus  yang ada dihadapanku.. 


Segarkanlah tenggorokanku... 

Basahilah paru paruku dengan kesejukanmu... 


Aku yang telah jauh berkelana... 

Menembus jalanan berbatu dan berliku.. 


Aku yang telah lama terbang mengangkasa mencari taman taman berair dan berbunga... 


Kini ku temukanmu di sebuah taman bunga yang wangi semerbak aroma kesturi... 


Tetaplah di sini... 

Menemaniku... 

Menginspirasi hari hariku... 

Agar tercipta damai bahagia abadi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKHIR SEBUAH CERITA

  "Sudah di pukul oleh kenyataan tapi tetap erat memeluk harapan."    Begitulah tulisan ini kumulai. Aku yang telah menumpahkan se...