A. Pengantar
Tulisan di bawah ini merupakan sebuah rangkuman singkat dari bab empat dalam buku
Presocratics,
karangan James Warren (2007), yang membahas mengenai pemikiran
Herakleitos. Di dalam rangkuman ini, saya juga menambahkan beberapa data
atau penjelasan yang diambil dari sumber lain sebagai pelengkap. Pada
akhir rangkuman, sebagai penutup, saya mencoba menyampaikan pendapat
pribadi tentang pemikiran Herakleitos dalam tulisan James Warren.
B. Riwayat Hidup Herakleitos
Herakleitos (Ηράκλειτος) adalah seorang filsuf Yunani yang hidup pada
tahun 550-480 SM, abad 6-5 SM. Tidak banyak data sejarah yang
medeskripsikan kehidupan filsuf ini. Dia hidup di Efesus (Προς
Εφεσίους), sebuah kota penting di Pantai Ionia, Asia kecil, tidak jauh
dari Miletus, tempat kelahiran filsafat.Dirinya
dikenal sebagai Si Gelap (το σκοτάδι) karena perkataannya yang sukar
dipahami artinya dan “nama itu menunjuk pesimisme yang ada padanya”.
“Pesimisme ini ditimbulkan dari keadaan politik pada waktu itu atau
akibat pengajarannya tentang kefanaan dunia”.Fragmen-fragmennya
yang ditemukan ditulis dalam bentuk kalimat-kalimat yang estetis dan
rumit sehingga bisa menyebabkan salah penafsiran bagi pembacanya. Hal
ini adalah kekhasan dalam diri Herakleitos karena dia memang mencoba
mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk puisi atau epigram yang elegan.
Dalam hidupnya, Herakleitos mengabdikan diri untuk mendalami filsafat
lewat pemikiran-pemikirannya yang bersifat spekulatif.
C. Pemikiran Herakleitos
Herakleitos seringkali dikenal dengan pemikiran-pemikirannya mengenai
perubahan dalam kosmos dan keseimbangan yang ada di dalamnya. Dia juga
banyak mengulas mengenai pertentangan yang ada di dunia. Ini
diutarakannya lewat ungkapan bahwa perang adalah bapak dari
segala-galanya (DK 22 B53, Hippolyte,
Réfutation de toutes les hérésies,
IX, 9, 4.). Pernyataan ini ingin menegaskan bahwa dalam pertentangan
yang terdapat di alam semesta tercipta sebuah harmoni kehidupan.
C.1. Logos
DK 22 B50 (Hippolyte, Réfutation de toutes les hérésies, IX, 9, 1.)
“It is wise to hearken, not to me, but to my Word, and to confess that all things are one.” [οὐκ ἐμοῦ, ἀλλὰ τοῦ λόγου ἀκούσαντας ὁμολογεῖν σοφόν ἐστιν ἓν πάντα εἶναι]
Herakleitos menginginkan supaya para pendengarnya tidak terperangkap
untuk mendengarkan dia saja. Dia meminta agar mereka mendengarkan
logositu sendiri. Dalam Bahasa Yunani, kata
logos (λογότυπα)
bisa berarti sebuah kata atau sebuah pernyataan. Kata ini juga dapat
memiliki arti sebagai sebuah perhitungan cermat, evaluasi, relasi atau
ketersalingan, atau rasio. Dapat dikatakan bahwa
logos merupakan proses pemikiran manusia sendiri. Namun, ketika berjumpa dengan
logos dalam
alam pemikiran Herakleitos, pembacanya akan masuk ke dalam berbagai
macam bentuk tafsiran. Bisa jadi tafsiran atau interpretasi mengalami
bias atau malah tidak dimengerti sama sekali. Sebab, Herakleitos sendiri
mengatakan bahwa orang-orang (pendengarnya) tidak dapat memahami apa
yang dimaksudkannya dengan
logos itu. Bahkan, dia juga mengungkapkan bahwa mereka salah mengerti tentang
logos,
baik sebelum mendengarnya maupun ketika pertama kali mendengarnya.
Ternyata, mengenai hal ini, James Warren berpendapat bahwa kita mesti
memisahkan antara
logos yang menjadi isi dari apa yang menjadi karya Herakleitos dan
logos yang
adalah karya Herakleitos itu sendiri. Jelas sekali bahwa untuk sampai
pada gagasan yang dimaksudkan oleh Herakleitos pendengarnya perlu
bertekun untuk sungguh mendengarkan perkataannya.
Untuk memperjelas pengertian mengenai
logos, Herakleitos mengungkapkan bahwa pendengarnya tidak sanggup memahami
logos karena
mereka hidup dalam dunia mereka sendiri. Mereka tidak sadar bahwa
mereka terkungkung dalam alam pemikiran mereka sendiri sehingga tidak
dapat membuka diri pada
logos. Padahal dalam pandangan saat itu, bisa dikatakan bahwa
logosmenjadi
sumber dari segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini.
Herakleitos, lewat pemikirannya, ingin mendorong, mengusik, dan mendesak
pendengarnya untuk menjadi sadar dan berpikir secara lebih luas tentang
dunia sekitarnya.
C.2. Api
Herakleitos adalah sosok pribadi yang terpesona dengan perubahan dan
transformasi yang terjadi di alam semesta ini. Bukti nyata yang
menunjukkan keterpesonaannya ini adalah uraian pemikirannya tentang API
(πυρκαγιάς). Herakleitos berpandangan bahwa
kosmos (σύμπαν) ini
terbentuk dari API. API-lah yang menyebabkan terjadi berbagai perubahan
di alam semesta. Cara berpikir ini adalah kekhasan orang-orang
sezamannya yang mencari materi utama (
phusis) dari dunia ini.
Demikian pula dengan Herakleitos, dia memahami bahwa dunia ini dibentuk
dari perubahan-perubahan yang nyata terjadi pada API. API yang dimaksud
oleh Herakleitos ini bukan api yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari manusia pada umumnya. Herakleitos ingin menunjukkan bahwa
API ini memiliki daya-daya untuk menciptakan sesuatu lewat panas dan
pijar cahanya. Hal ini dinyatakan dalam fragmennya: Kosmos ini, sama
bagi semua, tidak pernah dibuat oleh manusia maupun tuhan, kosmos ini
selalu ada, sekarang ada, dan aka nada seperti api yang selalu hidup,
menyala dan meredup sesuai masanya (DK 22 B30, Klemens dari Alexandria,
Stromata V, xiv, 104. 1).
Herakleitos memandang API secara istimewa karena API dipahaminya sebagai unsur penting yang memengaruhi
kosmos.
Pengaruh yang diberikan oleh API ini adalah siklus tetap perubahan yang
terjadi di alam semesta. Semuanya yang ada dibentuk dan berasal dari
api sebagai sumber utamanya karena “Segala sesuatunya dapat
dipertukarkan dengan API, dan API adalah alat tukar bagi segala sesuatu,
sama halnya semua harta milik bisa dipertukarkan dengan emas, dan emas
dengan segala harta milik (DK 22 B90, Plutarchus, De E Delpico, p. 388e)”.
API juga dipahami sebagai sesuatu yang sanggup memisah-misahkan dan
merengkuh semua hal sekaligus. Karena itulah, Herakleitos melihat API
sebagai sesuatu yang dinamis, yang sanggup memberikan tranformasi nyata
bagi kehidupan dalam
kosmos dan
kosmos itu sendiri.
C.3. Harmoni
Herakleitos memiliki pemikiran yang menarik mengenai harmoni
(αρμονία). Dia melihat bahwa semua perubahan berasal dari API dan
rangkaian perubahan yang terjadi ini menciptakan kesatuan dalam suatu
waktu tertentu. Pandangan ini memengaruhi alam pemikirannya sehingga dia
pun memiliki pandangan akan sesuatu yang dinamis di alam semesta ini.
Maksud dari sesuatu yang dinamis di sini adalah keberadaan
perlawanan-perlawanan yang sebenarnya terdapat dalam satu hal yang sama.
Kesatuan yang ada tersebut justru dibentuk dari apa yang saling
bertentangan dalam pandangan manusia pada umumnya. Perbedaan-perbedaan
di alam semesta ini dipahami sebagai sebuah rangkaian yang memiliki
keterkaitan satu sama lain. Selain itu, apa yang satu, dalam alam
pemikiran Herakleitos bisa ditangkap sebagai hasil dari dua hal yang
berbeda. Sebagai contoh yang sering kali diutarakan antara lain: ὁδὸς
ἄνω κάτω μία καὶ ὡυτή. “…
jalan yang naik dan turun adalah satu jalan yang sama.” (DK 22 B60,
Hippolyte, Réfutation de toutes les hérésies, IX, 10, 4.)atau
“Hidup atau mati, bangun atau tidur, muda atau tua, semua sama saja,
karena masing-masing berubah ke lawannya dan sebaliknya.” (DK 22 B88,
Plutarchus,
Consolation d’Apollonius, 106 E. ).
Pernyataan ini ingin menunjukkan bahwa pada dua hal yang berbeda
terdapat kesatuan yang menjadi hakikat dari suatu hal. Meski dua hal
tersebut berlawanan sekalipun tetapi tetap saja diakui sebagai satu
kesatuan.
Secara menarik, James Warren mencoba menggambarkan pemikiran
Herakleitos ini dengan harmoni pada alat musik yang berdawai. Tegangan
karena perbedaan yang terjadi pada dawai itulah yang menghasilkan sebuah
harmoni yang dapat dinikmati. Hal ini berlaku juga pada pernyataan
bahwa yang satu mendapat arti dan makna dari yang lainnya. Realitas
bahwa kesehatan adalah kondisi yang berharga mendapat penegasan dari
lawannya, yakni keadaan sakit. Demikian pula, rasa kenyang mendapat
makna karena adanya rasa lapar pada manusia. Jadi, disimpulkan bahwa
hal-hal yang bertentangan ini merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi satu sama lain.
Pemikiran ini pula yang kemudian mendasari ajaran Herakleitos
mengenai para dewa, manusia, kehidupan dan kematian. Dalam ajarannya itu
Herakleitos banyak membahas mengenai ketidakabadian dan keabadian.
Berkaitan dengan itu, dia tertarik untuk membahas mengenai siklus
kehidupan dan kematian manusia. Dalam salah satu fragmennya, dia
membandingkan kehidupan dan kematian dengan siklus harian dari bangun
dan tidur.
Baginya kesatuan antara kehidupan dan kematian di dunia ini adalah
gambaran perubahan dari waktu ke waktu dan menjadi prinsip dari
kesatuan. Dia mengajak pendengarnya untuk merenungkan secara mendalam
dan mengambil sebuah pengertian tentang hidup mereka di dunia ini.
Namun, Herakleitos tidak memberi keterangan lebih lanjut mengenai
kehidupan setelah kematian karena dia menyadari bahwa dia sendiri masih
hidup dan belum mengalami secara langsung kematian itu sendiri.
C.4. Sungai
DK 22 B91 (Plutarchus,
Sur l’E de Delphes, 392 B.) “Kamu tidak mungkin masuk dua kali ke dalam sungai yang sama” [ποταμῷ γὰρ οὐκ ἔστιν ἐμϐῆναι δὶς τῷ αὐτῷ καθ΄.]
Herakleitos mengajarkan bahwa dunia yang ada ini senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Ajaran ini terkenal dengan slogan
panta rhei (Πάντα
Ρει), semuanya mengalir. Pemikiran Herakleitos ini menegaskan bahwa
tidak ada yang stabil sama sekali karena terjadi perubahan terus menerus
di alam semesta. Perubahan itu sendiri merupakan siklus yang akan
selalu terjadi dalam
kosmos. Perubahan yang terjadi ini
mengambil sungai yang mengalir sebagai contoh untuk menggambarkan
bagaiman air terus bergerak dan tidak tetap. Namun, menurut James
Warren, kebingungan terjadi sewaktu menginterpretasikan fragmen mengenai
sungai ini. Pertanyaan yang muncul adalah apakah yang dimaksud dengan
sungai oleh Herakleitos itu sungai itu sendiri atau air sungai yang
mengalir. Kemudian diyakini bahwa yang ditunjuk adalah aliran dalam
sungai. Sebab, sungai itu sendiri disebut sebagai sungai karena memang
terjadi aliran air pada sungai. Karena itulah sungai dapat dibedakan
dengan danau. Hal yang menarik, masih mengenai sungai, pandangan
Herakleitos ini sempat ditafsirkan secara lebih ekstrem oleh
pengikutnya, Kratylos. Kratylos ini malahan berpandangan bahwa tidak
mungkin manusia masuk ke dalam sungai yang sama bahkan untuk pertama
kalinya.
Pada intinya, menurut James Warren, contoh sungai yang diambil oleh
Herakleitos dalam fragmennya ingin menunjuk pada perubahan yang terjadi
pada diri manusia. Pribadi manusia yang hidup di alam semesta ini
mengalami perkembangan secara bertahap. Manusia lahir, betumbuh, menjadi
tua, dan akhirnya meninggal. Perkembangan itulah yang disebut sebagai
perubahan. Dalam mengalami perkembangannya itu, manusia tetap berada di
alam semesta yang juga mengalami siklus perubahan.
D. Pandangan tentang Pemikiran Herakleitos
Hal pertama yang muncul ketika pertama kali masuk dalam alam
pemikiran Herakleitos adalah kebingungan. Ungkapan-ungkapan yang
mengutarakan gagasannya sukar untuk dipahami dengan sekali membaca.
Namun, uraian James Warren setidaknya memberi deskripsi yang baik
tentang apa yang ingin disampaikan oleh Herakleitos. Saya terbantu lewat
pemaparannya yang masuk akal dalam menafsirkan pandangan Herakleitos.
Yang menarik adalah keterpesonaan, kecermatan pengamatan, dan cara
pengungkapan gagasan yang dimiliki Herakleitos. Karena keterpesonaannya,
dia mencermati apa yang terjadi di dalam
kosmos dan menarik
sebuah korelasi keterikatan antara satu dengan yang lainnya dalam
menghasilkan perubahan. Itu semua diungkapkannya dengan indah dalam
kalimat-kalimat ringkas yang bisa disalahmengerti karena menimbulkan
banyak arti.
Ajarannya yang penting bagi kehidupan sehari-hari, secara konkrit,
adalah kesadaran akan kehidupan yang berlangsung di alam semesta dan
pentingnya keselerasan lewat perbedaan. Menyadari apa yang sedang
terjadi dan berlangsung di sekitarnya membuat manusia hidup secara utuh
dan sadar bahwa dirinya benar-benar hidup dan berkembang. Sedangkan
keselarasan lewat perbedaan membuat manusia memahami arti penting
kehidupan, kesehatan, kedamaian, dan kebalikannya, kematian, rasa sakit,
dan peperangan. Itu semua telah ada, sedang berlangsung, dan akan terus
berjalan di alam semesta.